Kantor Travel GTI yang Tipu Murid SMAN 21 Bandung Rp 400 Juta Kosong
Kantor travel GTI di Jalan Moch Iskat, tampak sepi ditinggal petugasnya.(Foto:Okky firmansyah/diswayjabar)--
Karawangbekasidisway.id- Jasa travel di Kota Bandung dengan singkatan GTI diduga telah melakukan penipuan terhadap ratusan murid SMAN 21 Bandung. Dari hasil penelusuran, kantor GTI terletak di Jalan Moch. Iskat Nomor 20,Pasir Kaliki, Kec. Cicendo, Kota Bandung.
Ketika didatangi ke lokasi, tak terlihat adanya aktivitas di kantor tersebut. Bahkan, pada bagian depan kantor terlihat adanya papan pemberitahuan bahwa kantor tersebut sudah dijual.
Salah seorang warga, Ahmad, menyebut bangunan itu sudah lama kosong. Namun, sesekali kantor tesebut tampak dibersihkan oleh seorang pekerja.
BACA JUGA:Siswa SMAN 21 Bandung Batal Study Tour Lantaran Uang di Bawa Kabur Pihak Travel
"Suka ada yang bersihkan tapi enggak tiap hari ada," ucap dia ketika ditemui di lokasi pada Rabu (24/5).
Ditemui di lokasi pula, Ketua OSIS SMAN 21 Bandung, Fazha Raditya Gibran, mengaku dirinya terkejut apabila memang kantor tersebut sudah tutup. Jika memang sudah tutup, maka besar kemungkinan Fazha dan rekan-rekannya telah menjadi korban penipuan.
"Agak kaget, ya berarti kita beneran ditipu dan uang sudah dibawa kabur," ucap dia.
BACA JUGA:Daftar Kekayaan Tiga Tahun Berturut-turut Sama, Sekwan DPRD Jabar Berpotensi Jadi Bidikan KPK
Sebelumnya, peristiwa dugaan penipuan itu bermula ketika pihak sekolah berencana untuk mengadakan kegiatan karya wisata atau study tour ke Yogyakarta sekitar dua bulan lalu.
Untuk mengikuti kegiatan itu, tiap murid dibebankan biaya senilai Rp 1,3 juta
Sekitar 350 murid lalu membayar biaya yang dibebankan hingga terkumpul uang total senilai sekitar Rp 400 juta.
BACA JUGA:PN Kota Bekasi Perintahkan Pengelola Kemang View Apartemen Kembalikan Uang Pembeli
Mereka pun dijadwalkan untuk berangkat pada Rabu (24/4) dan pulang pada Jumat (26/5). Akan tetapi, jelang hari keberangkatan, tiba-tiba pihak sekolah memberi kabar bahwa kegiatan study tour akan diundur.
Para murid dan orang tuanya lalu berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk dapat mengetahui alasan study tour diundur. Pihak sekolah pun memberi kabar bahwa uang untuk study tour diduga dibawa kabur pihak penyedia jasa travel.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: